☢️ Limbah Nuklir Perang Dingin Diam-diam Kembali Bermunculan

Apa yang terjadi kalau limbah nuklir ketemu sama krisis iklim? Pastinya, bukan kabar baik...

Mungkin gak banyak yang tahu kalo tahun puluhan tahun lalu, 🇺🇸 Amerika Serikat ngelakuin uji coba bom nuklir terbesarnya, Castle Bravo. Bom ini 1.000 kali lebih kuat dari bom nuklir yang diledakin di 🇯🇵 Hiroshima. Awan jamur yang tercipta tingginya hampir 40 km alias setara 300 monas ditumpuk. 😨

Gilanya, dampak radioaktifnya masih ada… sampai sekarang.

Dan limbah radioaktif itu sekarang makin diperparah sama krisis iklim. 🥵

Gimana ceritanya? Ayo kita jalan-jalan ke masa lalu…

Tahun 1954, kapal nelayan Jepang bernama “Five Lucky Dragon” yang lagi nyari ikan di laut tiba-tiba terguncang. 🌊

Salah satu nelayan yang lagi ada kamar tidur ngeliat kilatan kuning dari jendela kapal, dan langsung lari ke geladak buat nyari tahu apa yang terjadi. 🚢

Sesampainya di luar, ia terpana. 😮 Langit dan laut terlihat menyala dengan warna oranye.

Ya, kapal nelayan ini berlayar sekitar 130 kilometer dari lokasi uji coba peledakan bom nuklir Castle Bravo, di 🇲🇭 Kepulauan Marshall di daerah Pasifik. 💥

Beberapa jam setelah ledakan, debu radioaktif berwarna putih jatuh dari langit. 🌨️ Karena terpapar cukup lama, para nelayan tadi kena dampaknya: awalnya mata merah, pusing, mual, dan diare. Lama-lama, tubuh jadi melepuh, dan rambut mulai rontok.

Mereka nyebut debu putih tadi “abu kematian”.

Enam bulan kemudian, salah satu nelayan itu meninggal dan penyebabnya masih diperdebatin hingga sekarang… 🥀

Tapiii mungkin yang kena dampak terbesarnya adalah penduduk pulau Rongelap, pulau paling utara di Kepulauan Marshall. Mereka juga kehujanan debu putih radioaktif, yang sama anak-anak sana malah dikira salju ❄️ dan dibikin mainan... 😥

Karena tercemar radiasi, penduduk pulau Rongelap sampe harus dievakuasi selama 2 tahun di pulau tetangga. Daaan diperkirain, 55% dari seluruh penyakit kanker yang diderita penduduk pulau Rongelap itu disebabin sama paparan radiasi gara-gara Castle Bravo. ☢️

Uji coba Castle Bravo bukan uji coba nuklir yang pertama yang dilakuin Amerika di Kepulauan Marshall Island — totalnya sampe 67 kali! Ini jadi bagian pengembangan senjata nuklir mereka saat Perang Dingin, dan sebenernya kebanyakan proyeknya dirahasiain. 🤫

Nah, buat nyimpen semua tanah dan puing-puing radioaktif bekas uji coba, Amerika ngebangun kubah beton yang namanya Runit Dome.

Dan di sinilah masalah baru itu muncul. Gara-gara krisis iklim, bisa jadi limbah radioaktif di Runit Dome bocor. 🤯

Ya, kenaikan permukaan air laut bisa bikin banjir dan ngerusak Runit Dome, dan badai ekstrem bisa nyebarin radiasi ke seluruh pulau… 🌊⛈️

Oke, tarik napas dulu... 😮‍💨 Sampe sini aja udah berasa betapa ngerinya jadi penduduk sana. Puluhan tahun gak bisa hidup tenang, dan sekarang bukannya membaik malah makin serem.

Sayangnya, kombo Limbah Nuklir Amerika ft. Krisis Iklim gini bukan cuma ada di sana. 🇬🇱 Greenland juga jadi tempat uji coba nuklir Amerika waktu Perang Dingin. Kalo suhu terus ningkat, lapisan es Greeland yang nyimpen limbah nuklir bisa mencair dalam 75 tahun ke depan.

Dan ya, limbah radioaktifnya bisa jadi nyebar ke mana-mana. 😷

Ya, sekarang kita makin tau kalo krisis iklim ini gak cuma bikin kita jadi gerah dikit doang. 🤏 Buat banyak orang lain, urusannya udah tentang nyawa.

🌡️ Buat gambaran, sejak tahun 1880, suhu udah ningkat 1,1° Celsius. Gak pernah sebelumnya suhu ningkat secepet ini. Akibatnya es di Greenland dan Antarktika meleleh sebanyak 100 miliar ton per tahun, alias itu tuh setara berat 16.000+ piramida di Mesir! 🤯

🌊 Karena es meleleh, tinggi permukaan naik ningkat 10 cm. Ini bisa bikin banjir, dan juga berhubungan sama cuaca ekstrem! Kekeringan, badai ekstrem, hujan lebat… Dan yang bakal nyusul adalah gagal panen dan kelaparan, bencana alam, banjir, rumah pesisir pantai yang rentan tenggelam, sampe bakal makin banyak virus dan penyakit.  🌾 🌍 🛶 🏖️ 🦠

Dan sayangnya kita sebenernya udah gak bisa nge-undo kenaikan 1,1° Celsius. 😅 Gak ada tombol Ctrl + Z buat pemanasan global. Bahkan skenario yang paling menguntungkan sekarang adalah nahan kenaikan suhu “cuma” 1,5° Celsius. Tapi kalau gak ada yang berubah, kenaikan suhu bisa sampe 2, bahkan 4° Celsius. 🌡️

Ya, umat manusia udah makin maju dan bisa nyiptain teknologi canggih. Tapi pernahkah kita bertanya, berapa harga semua kemajuan ini? Nyatanya, dari tangan kita jugalah bom nuklir lahir dan krisis iklim terjadi.

Dan seperti biasa, terima kasih.

References

Masih banyak pertanyaan tentang dunia?

Gapapa, asal jangan kebingungan sendirian 👀 Makanya yuk gabung bareng 1.000+ orang lainnya yang udah langganan, untuk terus dapet update cerita sains dan teknologi terbaru dari Kok Bisa. Jangan sampe ketinggalan!