🏦 Pemerintahan Dunia: Hal Baik atau Justru Mimpi Buruk?

Ide menyatukan seluruh dunia dalam satu kekuasaan udah ada dari berabad-abad lalu. Tapi apakah ide ini realistis dan beneran bisa kejadian? Atau justru bahaya?

Apakah udah saatnya kita membutuhkan pemerintahan dunia? 🌏

Karena sadar nggak? Permasalahan hidup yang kita hadapin sekarang tuh, makin ke sini tuh lama-lama sifatnya makin global, nggak lagi cuma sifatnya nasional atau kedaerahan.

Contohnya? Mulai dari pandemi 🦠, perang 🪖, krisis ekonomi 📉 sampe perubahan iklim 🔥.

Nggak ada satu negara pun yang kasarannya, bisa menyelesaikan masalah-masalah tadi itu ‘sendirian’. Nggak peduli seberapa bagus pemerintahannya.

Butuh gotong-royong sesama negara yang sifatnya global buat menyelesaikan masalah-masalah tadi.

Tapi bentar, masa sih nggak bisa, sebuah negara, beneran bisa nyelesaiin masalah tadi ‘sendirian’? Bukan kah dengan pemerintahan yang bagus, harusnya masalah-masalah tadi itu bisa selesai?

Oke, contoh deh masalah pandemi Covid-19 kemaren 🦠. Apakah bisa hanya satu negara yang lockdown, terus pandeminya selesai? Pastinya ya sulit banget.

Ibaratnya, makin ke sini dunia kita tuh makin kayak hidup ‘bertetangga’. Jadi, kalo ada satu tetangga kita misalnya suka lupa matiin kompor, bisa jadi satu kampung/komplek/apartemen kita ikut kebakaran 😂 padahal kita nggak salah apa-apa.

Buat padamin apinya pun nggak bisa sendirian, perlu kerjasama satu kampung/komplek/apartemen juga kan? 😂

Tapi kalo kita zoom in, di level perorangan pun juga sama.

Contohnya, masalah mental health di anak muda. Mau kalian anak muda di Jakarta 🇮🇩, Nairobi 🇰🇪, Seoul 🇰🇷, Vienna 🇦🇹 atau Bogota 🇨🇴 — mungkin kalian sama-sama sedih dan depresi tiap kalo buka Instagram — karena ngeliat temen-temen kalian kok udah pada lebih ‘sukses’ daripada kalian.

Contoh lainnya lagi, banyak kota-kota besar di dunia, harga rumahnya udah setinggi-tinggi langit. Bikin anak mudanya jadi nggak bisa beli rumah. 🏘️

Jadi jangan ngerasa ini cuma permasalahannya Jakarta, Bandung, Surabaya doang — tapi juga banyak di kota-kota dunia!

Segala ‘kesamaan’ ini lah yang akhirnya bikin banyak orang, kelompok dan negara; beneran mendesak tindakan ‘bersatu secara global’ beneran jadi kenyataan!

Contohnya, ada sidang PBB khusus bahas tentang lingkungan (nama kerennya UN Climate Conference atau disingkat COP) di mana bisa dibilang, pemerintah nasional itu butuh ‘diteken’ secara pergaulan global, biar mereka punya keseriusan buat jadiin krisis iklim tuh jadi prioritas di negaranya. 🌍

Ibaratnya, perlu ‘ditegur’ kepala RT dulu, baru warganya gotong royong bersih-bersih halaman rumahnya masing-masing. 😁 Ternyata negara mirip kita-kita juga ya?

Daaaan baru deh pada mulai bersih-bersih. 😆

Daaaan di sini lah berujung pada pembahasan kita: dengan kondisi dunia yang semakin mendesak kita buat ‘gotong royong’, apakah kesimpulannya bisa langsung ditarik, bahwa — udah saatnya — dunia kita mulai membutuhkan ‘pemerintahan dunia’? ✨

Ide gila ‘pemerintahan dunia’

Kalo ngeliat trennya sepanjang sejarah, jumlah ‘negara’ di dunia itu makin dikit. 🗺️ Diperkirakan sekitar 5000 tahun lalu tuh ada sekitar 600 ribu ‘negara’ di dunia. Sekarang? Cuma tinggal ada 200an. Termasuk negeri kita +62 🇮🇩.

Meskipun definisi negara ribuan tahun lalu mungkin nggak seribet sekarang (i.e ada presiden, DPR, demokrasi, dll), tapi pertanyaannya yang bikin penasaran adalah: apakah trennya akan berlanjut, di mana jumlah negara akan makin dikit? 🤔

Apakah… Nanti jumlahnya tinggal satu? Dan terbentuk lah pemerintahan dunia? 🌍✨

Meskipun nggak ada yang tahu jawabannya, tapi yang pasti, sekarang tuh kita udah ngeliat sendiri organisasi dengan skala global dan regional tumbuh di mana-mana dan bergotong-royong.

Contohnya paling terkenal yakni (siapa lagi? 👀) Uni Eropa! 🇪🇺

Awalnya didiriin cuma sama 6 negara, tapi sekarang? Udah ada 27 negara ‘menyerahkan’ kekuasaannya ke ‘pemerintah’ Uni Eropa. Ibaratnya membentuk pemerintahan di atas pemerintahan. Gila banget.

Tapi emang, nggak semua organisasi regional bentuknya sekompak Uni Eropa. Karena ada juga kayak ASEAN, yang sifatnya lebih ‘lepas’.

Tapi jangan salah sangka 😁 kadang sekalipun bentuknya ‘lepas’, tapi setidaknya organisasi regional tuh tetep punya kekuatan lho.

Kalo kita liat contoh lain kayak NAFTA (North American Free Trade Agreement), yakni semacam ASEAN-nya negara-negara Amerika Utara. 🇺🇸🇨🇦🇲🇽

Nah, awalnya, NAFTA tuh dibikin sama Amerika Serikat. Tapi lucunya? AS sendiri akhirnya harus ‘tunduk’ sama NAFTA, ketika melakukan perdagangan antar negara di Amerika Utara. ⚖️

Padahal bisa dibilang, AS kan negara superpower no.1 di dunia. Dia bisa ngapain aja sebebasnya. 😮

Nah makanya, pertanyaannya, kenapa sih negara-negara pada mau tunduk sama ‘peraturan-peraturan’ ini, yang sifatnya regional atau global?

Bukannya sebuah negara berhak nolak apapun yang nggak sesuai kemauan mereka? 😡 Wong negara-negara mereka sendiri kok! Kenapa perlu ada ‘pemerintahan’ di atas pemerintahan?

Nah, alasannya itu ada di perekonomian yang (mau nggak mau) makin mengglobal.

Inget analogi di atas 😬 penduduk dunia makin lama makin kayak tinggal di satu kampung/kompleks/apartemen 🏙️ yang saling bergantung sama lain, sesama tetangga.

Ketika spare part motor kalian buatan Jepang 🇯🇵 sikat gigi kalian made in China 🇨🇳 bahan baku obat Panadol kalian dari Jerman 🇩🇪 hape kalian teknologinya dari Amerika 🇺🇸 diproduksi di India 🇮🇳 tapi teknologi chip-nya berasal dari Taiwan… 🇹🇼 (uhhh udah pusing belom? 😖)

Intinya, sebagai negara, kayaknya kalian jadi nggak punya pilihan, selain ikut rukun sesama tetangga biar bisa tetep bertahan hidup.

Sedangkan, bisa aja kok kebalikannya. Kalo kalian mau stay strong jadi negara super mandiri, apa-apa pokoknya bisa sendiri. 💢 Tapi nanti nasibnya ‘dikucilin tetangga’ kayak Korea Utara. 🇰🇵

Nah perekonomian yang makin mengglobal ini, lucunya, juga bisa bikin musuh jadi sahabat. ❤️  Kayak AS dan Cina. Di mana mereka saingan banget secara politik dan militer, tapi tetep rajin berdagang satu sama lain.

Truly love-hate relationship 🇺🇸🇨🇳

Nah hal kerennya… 😎✨ ekonomi mengglobal ini tuh berhasil ‘mendorong’ perdamaian dunia, meskipun belom bisa ‘bikin’ perdamaian dunia.

Jadi, secara data dan penelitian, meskipun sejak perang dunia 2, faktanya jumlah perang dan kekerasan di seluruh dunia trennya menurun. 📉👏

Tapi ‘ekonomi yang makin mengglobal’ ini belom bisa mencegah beberapa perang, kayak perang Rusia-Ukraina 2022 kemaren, dapat terjadi. 🥀

Dan ternyata makin ke sini, trennya makin banyak negara ngeliat perang adalah sesuatu yang mahal dan nggak menguntungkan lagi. 💰

Liat aja perang Ukraina. Negara yang ga ikut perang kan kena dampaknya gila-gilaan karena harga minyak naik. Jadi, apa untungnya? 😢

Udah beda banget sama jaman dulu (e.g jaman belanda jajah Indonesia), di mana perang untuk menaklukkan wilayah lain, masih dinilai ada faktor menguntungkannya secara ekonomis.

Kayak Belanda yang naklukkin kepulauan Banda di Maluku. Ketika menang, ada cuan-nya: Belanda jadi bisa jualan rempah-rempah yang hasilnya menguntungkan banget. 💸

Oke oke, terus kalo kita pindah topik dari duit-duitan, dan mulai ngeliat dunia dari sisi ‘budaya’, yang trennya juga makin mengglobal… Ini juga gila banget. 😮

Kayak yang dibahas sebelumnya, mungkin anak muda Jakarta 🇮🇩, Nairobi 🇰🇪 dan Prague 🇨🇿 jadi punya kemiripan sekarang: mungkin mereka lebih tahu/terekspos tentang kematian Queen Elizabeth 🇬🇧, dibanding tahu apa yang terjadi sama walikota-nya mereka sendiri.

Mungkin mereka juga sama-sama nonton Game of Thrones 👑, dengerin musik Hip-hop atau Kpop 🎧 dan lebih sering makan KFC 🍗 dibanding nonton, dengerin atau makan produk-produk lokal mereka sendiri.

Nah, ini artinya apa? Artinya negara-negara sekarang punya identitas yang makin mirip/bersatu sama lain. Beda sama jaman dulu.

Karena sepanjang sejarah manusia, banyak perang itu dimulai ‘dikomporin’ sama perbedaan-perbedaan identitas ini. Mau itu 30 years war (i.e Katolik vs Protestan), Korean war (i.e Komunis vs Kapitalis) sampe perang kemerdekaan Indonesia lawan Belanda, yang mengusung identitas bangsa. ⚔️

Dengan makin miripnya kita satu sama lain, kalian bisa bayangin ketika seorang prajurit liat musuhnya lewat, terus dia pengen nembak peluru ke musuhnya…

snap 😮

Tiba-tiba sang prajurit sadar, bahwa dia dan musuhnya pada dasarnya sama-sama anak muda yang suka main Mobile Legend, nonton serial Netflix, dan suka artis Spotify yang sama. 💔

Apakah perlu mereka masih saling membunuh?

Meskipun emang, di dunia kita hari ini, masih banyak yang berantem gara-gara perbedaan agama, ideologi dan bangsa. Tapi dibandingin sama jaman dulu? Jutaan nyawa terselamatkan karena kita memilih berdamai dan makin ‘mirip’ satu sama lain.

Jadiiii semoga kita berantemnya cukup karena perbedaan klub bola dan boyband idola favorit aja di Twitter. Nggak lagi sampe bunuh-bunuhan. 😬

Oke, sampe sini, rasanya udah cukup ya, untuk berkesimpulan mungkin sekarang udah waktu yang tepat, untuk kita gotong-royong bentuk pemerintahan dunia. Ya kan? 🌏

Tapi, kalo pemerintahan dunia itu bagus, kenapa hari ini belom ada pemerintahan dunia? Apakah udah ada yang pernah nyoba bikin sebelumnya?

Usaha-usaha bikin pemerintahan dunia

Orang sering bilang, “Perserikatan Bangsa-bangsa atau United Nations 🇺🇳” bukannya kayak pemerintahan dunia ya? 🤔

Bisa dibilang iya dan enggak. 😅 Untuk tahu kenapa, kita harus lihat sejarah kebelakang sedikit, kenapa PBB, masih lumayan setengah-setengah disebut pemerintahan dunia.

Nah, ini semua tuh dimulai ketika selesainya Perang Dunia 1.

Perang Dunia 1 menghadirkan teknologi-teknologi perang mengerikan. Bikin kata ‘perang’ yang dulunya dinilai heroik, berubah jadi menyeramkan.

Dahsyatnya dampak Perang Dunia 1 ke seluruh dunia, bikin banyak negara di dunia memutuskan untuk gotong-royong bikin organisasi berskala dunia, bernama Liga Bangsa-bangsa. LBB ini pada dasarnya adalah ‘nenek moyangnya’ PBB. 🇺🇳

Tujuan besarnya dibikin LBB cuma satu: untuk mencegah konflik sebesar Perang Dunia 1 nggak pernah kejadian lagi di dunia. 🕊️ LBB pun lahir, sampe punya anggota sebanyak 58 negara. Sebuah pencapaian besar di jaman itu. Gila banget. 👏

Fakta menariknya, LBB ini lahir salah satunya di-ide-in sama Woodrow Wilson, presiden AS di masa itu. Tapi lucunya, AS malah dilarang sama DPR-nya buat gabung sama LBB. 😂

Di masa itu soalnya pemerintah AS pengen AS tetep sebagai negara yang netral, dan fokus ke dalem. Nggak sibuk ngurusin negara-negara lain.

Nah, si LBB pun berhasil menjalankan tugasnya. Beberapa konflik antar negara (e.g Turki vs Iraq di tahun 1926, Colombia vs Peru di tahun 1930an) berhasil ditengahi secara damai lewat forum LBB. 👏

Eits. Tapi terus, kita tahu gimana ending-nya kan? Nggak happy ending. 💀

Dunia malah ngalamin perang jauuuh lebih dahsyat lagi, yaitu Perang Dunia 2; sebuah konflik terbesar dan ter-brutal yang umat manusia pernah saksikan (setidaknya hingga saat ini, dan semoga selamanya) dengan korban nyawa sampe 50 juta orang di seluruh dunia. 🥀🥀🥀

Menariknya, Perang Dunia 1 tuh dulu namanya ‘The Great War’. Sampe akhirnya kita tahu akhirnya ada yang lebih brutal dari ‘The Great War’ tersebut, dan jadilah nama Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2.

Setelah perang dunia 2 selesai, LBB dinilai gagal menjalankan tujuannya dan akhirnya dibubarkan. 🪦

Akhirnya dibentuk lah PBB setelah itu. 🇺🇳 Tapi, ibarat dapet software update, PBB punya fungsi-fungsi yang lebih kuat dibandingkan LBB!

Apa contohnya? Jadi, PBB punya pasukan perdamaian yang beneran bisa bawa senjata ke negara-negara lain asal tujuannya buat jaga perdamaian. 🪖

Terus punya lembaga-lembaga spesial di tiap bidang, kayak World Health Organization 🏥 yang nanganin kesehatan, atau International Monetary Fund 💶 buat nanganin permasalahan ekonomi negara-negara yang bermasalah.

Pokoknya, upgrade banget deh dari LBB.

Tapi software update ini pun, bagi beberapa pihak, masih dinilai kurang.

Contohnya, PBB tuh pada dasarnya ‘dikuasain’ sama negara-negara pemenang perang dunia 2 doang, yaitu AS 🇺🇸, Inggris 🇬🇧, Perancis 🇫🇷, Rusia 🇷🇺 dan Cina 🇨🇳.

Mereka ini punya ‘hak spesial’ untuk gagalin suatu kerjasama dan kadang berantem (dan jaraaaang banget bisa sepakat) antara satu sama lain. 😰

Bikin PBB ini jarang bisa ‘bersatu’. Mau itu masalah pandemi, sampe perang Ukraina-Rusia.

Ini lah yang bikin muncul organisasi (yang orang jarang tahu) kayak World Federalist Movement, nggak lama setelah PBB lahir.

WFM ini berisikan orang-orang dan kelompok, yang buka-bukaan mendukung untuk bikin pemerintahan dunia. 🌎

Nggak lagi ‘cuma’ organisasi kayak PBB, yang bisa bernasib gagal kayak LBB yang sifatnya ‘lemah’. 😮

Tapi singkat cerita, mimpi WFM membentuk pemerintah dunia yang beneran ‘kuat’, belom berhasil hingga hari ini.

Yang kita punya ya masih PBB — meskipun anggotanya udah banyak banget, ada 193 negara — tapi PBB secara organisasi belom begitu kuat mengontrol negara-negara dunia.

Tapi terus gimana dong? Gimana caranya kita bisa bikin ‘PBB’ yang kuat yang beneran bisa bikin dunia ‘bersatu’ untuk menyelesaikan hal-hal penting kayak:

  • 🦠 Pandemi masa depan
  • 💴 Sistem pajak dunia yang adil
  • 🌳 Ngelawan climate change
  • 👩‍👩‍👦‍👦 Imigrasi yang terbuka dan adil
  • 🌌 Menjelajah luar angkasa

Tapi jujur 😥 tanpa ada momen besar atau situasi mendesak, ya bentuk dunia kita akan gini-gini aja. Inget, LBB dan PBB lahir gara-gara peristiwa besar perang dunia.

Noooo 💀 apakah ada jalur lain selain nunggu perang dunia 3 dulu?

Oke bisa aja kita belajar sama film, novel, atau game science fiction; sebagai inspirasi bikin ‘pemerintahan dunia’ lewat jalur-jalur lain selain perang dunia. 😬

Salah satu contohnya, game science fiction Mass Effect. Di game tersebut, bumi masih terpecah menjadi beberapa negara 🌍🚩 kayak negara 🇪🇺 Uni Eropa, 🇺🇸 United North American States, 🇨🇳 Chinese People's Federation, bahkan negara-negara kecil bersatu bikin ‘Uni Eropa’ mereka sendiri bernama 🏝️ Union of Incorporated Nations.

Nah tapi yang keren, 18 negara terkuat di bumi, kemudian bersatu buat bikin satu organisasi bernama Systems Alliance. 🚀

Alliance ini punya pemerintahan, militer, dan dana sendiri, buat ngurusin segala hal urusan luar angkasa (i.e kayak berdiplomasi dengan kebudayaan alien, dll).

Systems Alliance bersifat netral dan nggak akan mau ngurusin segala politik internal bumi. 👏🏼😮

Oke, contoh lain ya. 😁

Novel terkenal Brave New World punya konsep pemerintahan dunia bernama ‘World State’ 🌏. Nah si World State ini ngerinya, cuma punya satu tujuan: untuk ngontrol penduduk dunia biar rajin kerja.

Mereka bikin makanan, obat, musik dan film, yang kalo dikonsumsi, bikin siapapun jadi happy dan akhirnya balik kerja lagi. 💼

Di World State, umat manusia nggak lahir dari rahim ibu, tapi lewat botol/tabung. Dari lahir pun, tiap orang udah dikasih kerjaan; apakah dia jadi tentara, dosen atau tukang bersih-bersih. 😨

Udah cukup gila? 😱

Tapi kalo balik ke dunia nyata yang realistis, seorang pakar politik bernama Anne-Marie Slaughter, memprediksi bahwa ‘pemerintahan dunia’ itu juga bisa terbentuk lewat dorongan organisasi-organisasi non-negara, yang bersatu karena satu tujuan. 🙋🏼

Entah buat tujuan kemanusiaan, persatuan perdagangan, menyelamatkan lingkungan, sampe ngelawan kejahatan.

Contohnya, ada ‘Interpol’ 🚓 organisasi yang tugasnya ngebantu mengkordinasi polisi di seluruh dunia, buat bersatu nangkepin penjahat yang suka pindah-pindah negara.

Atau bisa juga belasan organisasi penyelamat lingkungan kayak Greenpeace dan WWF 🌳 yang bersatu dan saling gotong-royong demi satu tujuan, yakni menyalamatkan bumi.

Lembaga-lembaga ini, sekalipun bukan ‘pemerintahan’ secara sah, tapi bisa mulai punya kekuatan kayak pemerintahan dunia kecil. 😯

Oke, tapi intinya, setidaknya sepanjang sejarah kita udah pernah nyoba.

Mau itu LBB, PBB, Uni Eropa, atau bahkan sesederhana lewat imajinasi kita dulu, di cerita-cerita science fiction.

Tapi terus, kalo dari tadi kayaknya kita ‘pro’ banget sama pemerintahan dunia. Apakah ada alasan-alasan juga buat mencegah terbentuknya pemerintahan dunia? 🤔 Apakah pemerintahan dunia, sebenernya adalah sebuah mimpi buruk?

Melawan terbentuknya pemerintahan dunia

Kadang, besarnya suatu pemerintahan atau kekuasaan, hanya perlu dibatasi oleh ambisi kita.

Di tahun 1400an, penguasa Cina saat itu, mengirim ratusan kapal keliling dunia (hingga ke Afrika!) dan bisa aja menaklukkan banyak negara dengan kekuatannya. ⛵

Bahkan, bisa dibilang ratusan kapal tersebut adalah armada terbesar yang pernah ada dalam sejarah (bahkan hingga hari ini). Gila banget lah pokoknya. 🤯

Tapi, akhirnya ratusan kapal tersebut dibakar. 🔥 Cina sebagai negara, memutuskan untuk fokus ke permasalahan internal negaranya aja dulu.

Dan disitulah berakhirnya Cina, sebagai negara penjelajah, di masa itu.

Nah terus, di tahun 300an sebelum masehi, Alexander The Great udah berhasil menguasai ‘seluruh dunia’ pada saat itu! Yaitu wilayah Yunani, Mesir dan Persia kuno. Dengan umurnya yang masih cuma 20an tahun!

Tapi ternyata, ambisi Alexander nggak berhenti di sana. Dia dan pasukannya kemudian mulai menaklukkan wilayah India! 🇮🇳 Gila banget.

Peta penaklukkan Alexander The Great

Tapi pada akhirnya, pasukannya kecapean. 😫 Mereka pada ogah untuk bertarung lagi.

Dan Alexander pun berkesimpulan, pemimpin yang hebat juga harus tahu kapan mereka harus berhenti bertarung.

Dan di situ lah akhir dari penaklukkan sang Alexander The Great.

Sepanjang sejarah, mungkin tak sedikit raja dan pemimpin yang bermimpi ‘menaklukkan dunia’. Entah itu Napoleon Bonaparte 🇫🇷 atau hingga Adolf Hitler 🇩🇪.

Tapi apakah dunia kita akan jadi dunia yang lebih baik, ketika satu dunia 🌎 dikuasai dan diperintah oleh sang pemimpin tersebut? (andaikan mereka berhasil)

Mungkin ide menyatukan seluruh umat manusia jadi satu 👨‍👩‍👦‍👦 atau ide menaklukkan luar angkasa dan planet-planet lainnya di masa depan 🌌 — yang terdengar indah dan romantis — mungkin juga bisa bawa kesengsaraan.

Alasannya, karena siapapun nanti yang jadi ‘penakluknya’ atau ‘pemimpinnya’ akan punya kekuatan yang besar banget. Yang nggak pernah dibayangkan oleh siapapun sebelumnya. 😨

Dan kekuatan sebesar itu… Bisa cepet banget berubah jadi mimpi buruk. ⛈️

Kita punya banyaaaaaak banget contoh pemimpin-pemimpin tiran dalam sejarah, yang berhasil ngubah negara atau wilayah yang dipimpinnya jadi mimpi buruk.

Mau itu negara makmur yang dulu kayak Argentina 🇦🇷, yang nggak lama-lama ini kayak Venezuela 🇻🇪, atau yang sampe saat ini kayak Korea Utara 🇰🇵.

Sesimpel karena kekuatan mereka ‘tidak terbatas’ untuk ngelakuin korupsi, ngubah kebijakan, atau ngebunuh siapapun yang ngelawan, sesuka hati mereka. 😭

Siapa yang bisa jamin, pemerintahan dunia nggak dipake buat jadi ‘jalan tol’ buat seorang pemimpin tiran untuk ngambil alih dunia? 😨

Di luar dari itu, ide penduduk dunia yang semakin mirip secara budaya, juga bisa berarti jelek lho. 😨 Kenapa? Karena kadang kemajuan itu tercipta dari keberagaman dan perbedaan.

Kalo kita semua nanti berbahasa inggris 👄, nonton film yang sama 🎞️, makan makanan yang sama 🥪… Akan banyak kebudayaan yang hilang bisa jadi cuma dalam beberapa generasi. 😢

Apalagi nanti ‘diwajibkan’ sama pemerintahan dunia untuk punya satu bahasa, dll.

Dan rasanya yang paling ngeri: kita belum bisa ngebayangin, ‘kejelekan’ seperti apa yang bisa muncul di dunia yang dipayungi pemerintahan dunia.

Ini paling ngeri, karena orang pada umumnya (termasuk pakar di bidangnya) sering banget meleset ketika bikin prediksi.

Contohnya ada Isaac Asimov, seorang penulis novel science fiction yang pinter dan terkenal.

Dia memprediksi semenjak lahirnya komputer, anak-anak bakal bisa belajar sendiri dan nggak butuh guru. 😬 Sekarang bisa kita lihat, gimana internet malah dipake sama anak-anak buat main Fortnite dan guru masih ada.

Makanya, apapun itu prediksinya, hal-hal kayak ginian, sekalipun terdengar ‘bodoh’ dan ‘masih jauh’ sangat lah layak buat didiskusikan. Nggak cuma sama pengamat politik, presiden-presiden atau penulis sci-fi. Tapi juga sama orang-orang kebanyakan kayak kita.

Karena kita semua, akan berbagi dan menghidup masa depan bersama. 🌏

Oke, sekarang, bisa nggak kita mulai ngebayangin secara spesifik: kalo pemerintahan dunia itu ada. Dia bagusnya harus dibentuk seperti apa? Siapa yang jadi presidennya? Bentuk pemerintahannya apa?

Daaaaaan masih banyak yang lainnya. Makanya ayo kita bahas! 🔥

Ayo kita bentuk pemerintahan dunia!

Kalo dari tadi kita banyak ngomongin sejarah dan pemikirannya, sekarang ayo kita ke praktiknya! 😮 Kalo beneran kita disuruh bikin, bakal seperti apa pemerintahan dunia yang kita bayangkan?! Ayo kita kupas satu-persatu. 🚗

🏦 Sistem pemerintahan

Apa yang akan jadi ideologi dunia kita? Apakah kita punyanya presiden atau raja? Kapitalis atau komunis? Apakah Pancasilanya Indonesia akan dihapuskan? 😅

Kalo misalnya berdasarkan sistem ‘demokratis’ di mana tiap negara punya 1 suara, gimana caranya ngimbangin negara kayak Cina 🇨🇳 (populasi: 1,4 miliar) dengan Selandia Baru 🇳🇿 (populasi: 5 juta). Apakah hak suara mereka dibikin beda?

Gimana caranya kita nyusun sistem administrasi yang masuk akal, dari tingkat RT ke dunia? 😆 Kemana kita harus ngurus KTP sekarang?

Apakah negara kecil kayak Singapura bakal jadi satu provinsi, sedangkan negara besar kayak India dipecah-pecah jadi banyak provinsi? 🗺️

Apakah angkatan laut, darat dan udara militer seluruh dunia dijadiin satu? 🪖 Apakah ada menteri level dunia dan menteri level nasional? 🤔

⚖️ Hukum dan kebijakan

Apa pandangan dunia yang ‘bersatu’ terhadap kebijakan aborsi 👼 dan kepemilikan senjata? 🔫 Bagaimana pemerintah dunia memutuskan hal apa yang disensor, dan hal apa yang masuk ke kurikulum sekolah? 📚 Apakah kemana-mana masih butuh paspor? 🎫

Apa jadinya jika ada dua ‘negara’ yang lagi berantem? Apakah itu diitungnya perang saudara (civil war)? Apakah tiap negara masih boleh punya tentara? 🤔

💵 Keuangan

Apa mata uang kita? 💷

Bagaimana kita membelanjakan duit pemerintahan dunia, biar adil? Gimana kita nentuin isu mana yang lebih penting buat dikasih duit? (e.g 🚀 mendukung penjelajahan luar angkasa vs 😞 menuntaskan kemiskinan)

Apakah kita akan nerapin pajak yang berbeda ke negara maju dan berkembang? Apa jadinya jika suatu ‘negara’ bangkrut? 📉

🏙️ Kebudayaan dan masyarakat

Apa bahasa utama yang akan kita gunakan? 👄 Bagaimana pemerintahan dunia mengakui kelompok agama dan suku minoritas? 👥

Di mana ibukota dunia? 😮 Bisa jadi di New York 🇺🇸 karena markas PBB. Bisa di Istanbul 🇹🇷 karena lokasi strategiknya di tengah dua benua. Atau Geneva 🇨🇭? Karena sejarah Swiss sebagai negara yang netral. Atau kita bikin ibukota baru aja? Tapi lokasinya di mana? 🤔

Kesimpulan

Oke udah pusing belom? Ternyata mungkin bikin pemerintahan dunia nggak segampang itu ya. 😁

Makanya kalo bisa disimpulkan, seorang sejarawan dan penulis buku terkenal, Yuval Noah Harari pernah bilang; bahwa ‘konflik’ di masa depan yang akan terjadi itu sifatnya bukan lagi ideologis kayak abad 20.

Tapi konfliknya akan lebih bersifat antara kaum nasionalis 🚩 (kelompok yang memperjuangkan negaranya masing-masing) melawan kaum globalis 🌏 (kelompok yang memperjuangkan persatuan dunia).

Contohnya, pemerintah nasional Brazil 🇧🇷 pengen bikin pabrik sebanyak-banyaknya. Biar perekonomian negara/wilayahnya maju.

Tapi pemerintah dunia 🌏 justru pengen Brazil tuh jangan bikin pabrik sebanyak-banyaknya, biar krisis iklim nggak makin parah.

Kepentingan nasional vs global ini lah yang bahkan sebenernya udah mulai kejadian di mana-mana. Contohnya kasus Brexit, di mana Inggris 🇬🇧 keluar dari Uni Eropa 🇪🇺, demi tujuan nasional negaranya, tapi di sisi lain memperlemah persatuan Eropa.

Makanya kayak yang udah dibahas di atas, pemerintahan dunia itu mungkin akan kebentuk kalo ada situasi yang ‘tepat’.

Mirip kayak LBB dan PBB yang dibuat karena situasi perang dunia. Bukannya nyumpahin ada perang dunia lagi 😢 tapi selama dunia masih adem ayem aja, mungkin ‘tarik ulur’ antara kepentingan nasional vs global ini yang akan terus kejadian ke depannya.

Tapi selain adanya situasi perang dunia lagi, situasi-situasi luar biasa apa aja sih kira-kira yang bisa bikin umat manusia, “oke, udah lagi nggak pake diskusi dan mikir-mikir, udah saatnya kita bersatu bikin pemerintahan dunia”???

Kejadian-kejadian luar biasa

Sekali lagi, nggak ada yang bisa memprediksi masa depan. Bahkan situasi kayak pandemi Covid-19 kemaren, yang orang bilang cuma bisa kejadian di ‘film-film’.

Tapi di bawah ini adalah kejadian-kejadian luar biasa, yang bisa menjadi pencetus terlahirnya pemerintahan dunia:

👽 Kontak dengan peradaban alien

Mungkin bisa diperparah kalo alien yang kita jumpain pengen ngejajah bumi, kayak film Independence Day atau War of The Worlds. 😨

Logikanya sederhana, untuk bersatu kadang manusia butuh ‘musuh bersama’ untuk dilawan.

Contohnya Napoleon yang berhasil bikin banyak negara eropa berkoalisi untuk ngelawan dia. Atau Uni Soviet, yang sampe bikin negara-negara eropa juga bikin NATO.

Tapi sekalipun kita ketemu alien yang damai pun, hal ini tetep akan jadi pendorong bagi umat manusia untuk bersatu.

Karena negara mana yang ‘berhak’ berdiplomasi dengan peradaban pintar lain? Kesimpulan paling masuk akal adalah lewat organisasi global kayak PBB.

🌑 Pendirian koloni di planet lain

Bayangin ketika kita udah punya koloni di Bulan, Mars, Venus, Europa atau Titan. Apakah koloni tersebut terbagi-bagi sesuai negaranya? (e.g koloni AS, koloni Rusia, koloni Cina di bulan)

Seperti wilayah-wilayah koloni di benua Amerika, yang akhirnya merdeka; bisa jadi kerumitan secara politik antar koloni planet dan bumi akan kejadian, ketika sang koloni bisa mulai hidup mandiri.

Contohnya, di novel The Expanse, diceritakan koloni Mars berhasil merdeka dari bumi. Lalu ada juga koloni-koloni manusia lainnya di sekitar planet Jupiter dan Saturnus, berperang memerdekakan diri mereka juga (menjadi Outer Planet Alliance).

Sedangkan bumi sendiri, udah bersatu di bawah pemerintahan dunia PBB. 🇺🇳

🕵️ Segelintir elit berkuasa

Meskipun lumayan kontroversial, tapi situasi ini mungkin bisa aja juga terjadi. Contohnya, sekitar tahun 1870an ke atas, orang-orang terkaya AS saat itu (J.P. Morgan, Andrew Carnegie, John D. Rockefeller, dkk) pernah mempengaruhi politik AS lumayan signifikan lewat kekayaannya.

Meskipun kedengerannya kayak konspirasi iluminati atau deep state 😅 tapi situasi dunia di mana segelintir elit terkaya punya pengaruh besar ke politik negara, bukan lagi cerita di film-film.

Contohnya kayak di Korea Selatan, di mana orang-orang terkaya-nya (dikenal sebagai Chaebol) bisa sangat berkuasa. Data pun nunjukkin dunia bergerak ke arah yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

Dengan semakin mengglobalnya dunia, kita bisa bayangin perusahaan besar kayak VOC jaman dulu 🇳🇱 atau Samsung 🇰🇷 kayak jaman sekarang, makin bisa bertindak se-’level’ negara.

Bisa jadi akan ada segelintir elit berkuasa yang bisa punya pengaruh lintas negara, yang kemudian membiayai suatu bentuk pemerintahan dunia untuk bisa terjadi (alias terjadinya plutokrasi).

🆚 Persaingan dua negara superpower

Nah kalo ini mungkin sebagai bonus aja ya, karena justru pandangan ini malah bikin dunia nggak ‘bersatu’ 😁 tapi seru aja untuk dibahas.

Jadi di dunia politik, ada istilah yang namanya Thucydides Trap.

Yakni, ketika sebuah negara superpower (kayak AS) itu akan selalu bersaing dan ngajak perang dengan calon superpower lainnya yang lagi bertumbuh (misalnya Cina).

Hal ini menarik, karena untuk sebuah pemerintahan dunia terbentuk secara damai, tanpa perlu ada ‘kejadian spesial’, mungkin sang superpower no.1 perlu menyerahkan kekuasaannya. Sesuatu yang nggak menguntungkan kan? 😅

Makanya, bisa jadi situasi dunia akan terus berada di dua kubu yang terus bersaing. Entah itu bentuknya AS vs Uni Soviet kayak dulu, atau lebih kompleks lagi. Tapi intinya nggak pernah bersatu.

Tapi teori ini masih sangat diperdebatkan, karena terlalu menyederhanakan sesuatu yang kompleks. Jadi, silakan cerna dan riset lagi ya.

Persatuan dunia: perlukah pemerintahan dunia?

Jika disimpulkan, kayaknya kita masih belum siap untuk bikin pemerintahan dunia. 😐

Tapi gapapa kok. Di dunia kita hari ini — entah itu bentuknya Uni Eropa, Uni Afrika, NAFTA, ASEAN atau PBB — adalah pertanda bahwa kita udah berhasil bikin batu lompatan besar sebagai umat manusia dengan bersatu lewat organisasi-organisasi tersebut. 🙌🙌

Nggak cuma bisa bersatu buat pergi ke luar angkasa, menginjakkan kaki ke bulan, dan berkordinasi bikin International Space Station 👩‍🚀 tapi lewat organisasi-organisasi global ini, kita berhasil mengurangi drastis kemiskinan, tingkat kematian anak-anak, memusnahkan penyakit mematikan, jumlah senjata nuklir, dan hal-hal gila lainnya. 🌍

Mungkin hal yang sebenarnya kita inginkan dari pemerintahan dunia ini, adalah persatuan umat manusia dan segala kemajuannya. Entah itu LBB, PBB, atau apapun lagi ke depannya — dilahirkan demi satu tujuan besar — agar tak mengulangi tumpah darah yang kita lakukan sebelumnya. Membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik lagi kedepannya.

Dan pada akhirnya, kita umat manusia, masih terjebak tinggal bersama di satu planet kecil bernama bumi. 🌍

Entah kita mau membayangkan dunia yang bertumpah darah, atau bersatu, itu semua tergantung imajinasi dan pilihan kita. Seperti yang dinyanyikan oleh John Lennon, di lagu dia Imagine:

Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for

And no religion, too
Imagine all the people
Livin' life in peace

You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one

-JOHN LENNON

Hans Rosling, seorang ilmuwan dan penulis buku berjudul ‘Factfulness’ pun di bukunya bilang dan menunjukkan banyak data — bahwa dunia kita sebenarnya semakin membaik di banyak hal — nggak seperti yang digembor-gemborkan sama media mainstream selama ini.

Tapi dia pun juga menambahkan:

Does saying “things are improving” imply that everything is fine, and we should all relax and not worry? No, not at all. Is it helpful to have to choose between bad and improving? Definitely not. It’s both. It’s both bad and better. Better, and bad, at the same time. That is how we must think about the current state of the world.

-HANS ROSLING

Pada akhirnya, kita semua satu spesies. Spesies manusia. Di mata seorang astronot dari luar angkasa, batas negara hanya lah garis-garis khayalan buatan manusia.

Stay curious!

Jadi, gimana menurut kalian? Apakah kita butuh pemerintahan dunia, atau engga?

Bahas pandangan kalian di forum diskusi sains di Discord Kok Bisa ya! Ayo kita lanjut di sana. 👋🧠

Daaan bagi kalian yang pengen dapetin cerita-cerita seru dan perkembangan sains serta teknologi terbaru dunia lewat email aja ✉️ jangan lupa langganan newsletter Kok Bisa.

Dan seperti biasa, terima kasih!

References

Masih banyak pertanyaan tentang dunia?

Gapapa, asal jangan kebingungan sendirian 👀 Makanya yuk gabung bareng 1.000+ orang lainnya yang udah langganan, untuk terus dapet update cerita sains dan teknologi terbaru dari Kok Bisa. Jangan sampe ketinggalan!